Umroh bukan hanya tentang melaksanakan rangkaian ibadah inti seperti thawaf, sa’i, dan tahallul, tetapi juga tentang mengisi waktu di Tanah Suci dengan berbagai kegiatan spiritual yang bernilai pahala tinggi. Selain itu, banyak tempat bersejarah di Makkah dan Madinah yang sangat sayang untuk dilewatkan. Agar semua kegiatan tersebut dapat berjalan dengan tertib, tidak tergesa-gesa, dan tetap fokus beribadah, pengaturan waktu menjadi hal yang sangat penting. Tanpa perencanaan yang baik, jamaah sering kali kelelahan atau kehilangan kesempatan berharga untuk memperdalam makna perjalanan umroh.
Langkah pertama adalah menentukan prioritas ibadah wajib. Shalat berjamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memiliki keutamaan yang sangat besar — bahkan shalat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali dibandingkan shalat di masjid lain. Oleh karena itu, upayakan untuk selalu hadir di masjid sebelum adzan berkumandang agar mendapatkan tempat yang nyaman dan dapat beribadah dengan khusyuk. Sisihkan waktu 30–45 menit sebelum shalat untuk berjalan dari hotel ke masjid, karena pada waktu menjelang shalat jamaah akan membludak dan area sekitar masjid sangat ramai.
Selanjutnya, atur jadwal untuk melakukan ibadah sunnah dan ziarah. Di luar waktu shalat wajib, jamaah dapat mengisi waktu dengan membaca Al-Qur’an, berdzikir, shalat sunnah, atau mengikuti kajian yang biasanya diselenggarakan di masjid. Selain itu, ziarah ke tempat-tempat bersejarah seperti Jabal Uhud, Masjid Quba, Masjid Qiblatain, dan Gua Hira dapat menjadi pengalaman yang memperkaya pengetahuan spiritual. Namun, penting untuk memilih waktu ziarah yang tepat, biasanya pagi hari setelah subuh atau menjelang dhuhur, agar tidak terlalu panas dan kondisi fisik masih segar.
Kemudian, hindari terlalu banyak menghabiskan waktu untuk aktivitas yang kurang bermanfaat, seperti berbelanja sejak awal perjalanan. Banyak jamaah yang tergoda berbelanja di hari-hari pertama, sehingga waktu dan tenaga habis di pusat perbelanjaan. Padahal, aktivitas ini bisa dilakukan menjelang kepulangan jika memang diperlukan. Fokuslah pada ibadah utama dan kegiatan spiritual selama berada di Tanah Suci, karena kesempatan ini tidak datang setiap saat.
Terakhir, jaga keseimbangan antara ibadah, ziarah, dan istirahat. Tubuh yang lelah akan mengganggu kekhusyukan ibadah. Jangan memaksakan diri untuk terus aktif jika kondisi fisik sudah menurun. Gunakan waktu malam untuk beristirahat yang cukup, sehingga keesokan harinya Anda siap kembali beribadah dengan semangat baru. Dengan manajemen waktu yang baik, perjalanan umroh Anda akan lebih teratur, penuh makna, dan setiap momen dapat dijalani dengan khusyuk serta tenang.